saat matamu tajam bagai sang elang
membuat detak jantungku berhenti
pias wajah ini
gagap mulut ini
aku diam membisu
aku berdiri antara langit dan bumi
tapi…
masih ada sebutir maaf untukmu
saat kata-katamu seperti pisau
tajam merobek nyawaku
aku diam terpaku
kerongkongan terasa perih, pedih
hanya air mata yang bicara
atas luka yang kuderita
atas serpihan hati yang terluka
tapi…
aku masih menyimpan setetes maaf untukmu
sebab…
sejujurnyalah aku cinta padamu
sejujurnyalah aku sayang padamu
sejujurnyalah kita adalah satu
sejujurnyalah kita ingin tetap bersama
sepantasnya….
kita memang bersaudara
19-11-02
bebaskan saja 🙂
Hmm… lumayan bagus deh. 🙂 teruslah berkarya ya!
hai
Tuhan tau aku sayang kamu
Tuhan tau aku rindu kamu
Tuhan tau aku benci kamu
dan Tuhan tau kalau aku saudaramu dalam seiman…
it’s so sweet….Gbu
suara hati belum habis sampai termakan tanah, perasa adalah keabadian lalu,saat ini dan nanti, kejujuran adalan kebeningan nurani yang sejujur-jujurnya, percintaan adalah melambungnya doa2 setinggi-tingginya menembus langit, bulan, dan bintang, bila kau lontarkan dengan keikhlasan dan kejujuran.
Zttt…, istirahat sejenak. Rasakan “pencerahan” dari buku terbitan kami, MUSLIMONOT dan PASTI ADA JALAN. Silakan mampir!
Muslimonot, Yup!
hati yg terluka bisa kembali pulih
dgn memaafkan & ikhlas melupakan
krn semuanya milik Allah
we are no body, inna lillah
bisakah aku memaafkanmu
Suamiku…